Adakah Secuil Keresahan dalam Hatimu?




Tanggal 7 Juni 2020 kemarin, bertepatan dengan hari media Al-Quds sedunia. Kita diingatkan kembali, bagaimana rezim zionis Israel membardir Palestina sejak tahun 1967. Dan kemarin, saya mendapat kesempatan untuk mengetahui secara langsung bagaimana kondisi saudara muslim kita ini saat ini melalui sosok mujahid dari negeri Para Anbiya'.

Saat ini, di negeri kita Indonesia Allah turunkan berjuta-juta kenikmatan yang seharusnya membuat kita bersyukur setiap harinya. Tapi mengapa sering kali kita mengeluh saat keinginan terkecil kita gagal terlaksana. Di Indonesia, Allah kasih nikmat tidur nyenyak semalaman hingga terbangun di pagi hari. Sedang di Palestina, bagaimana bisa tidur dengan tenang jika suara dentuman rudal-rudal selalu memenuhi bayang-bayang mereka.

Kita, telah merasakan lockdown selama 3 bulan. Dengan fasilitas aliran listrik tanpa batas. Setiap hari kita menikmati hari-hari kita tanpa rasa takut. Tapi coba kita tengok saudara seiman kita di Palestina, berteman dengan gelap dan dinginnya malam, tanpa alas tidur yang memadai.

Ketika kita merasakan kehausan dan kelaparan, sudah tersedia air bersih untuk memenuhi dahaga kita, sudah tersedia pula bahan-bahan makanan pokok untuk memenuhi kebutuhan perut kita. Tapi, mereka? Air bersih saja sulit untuk di jangkau, apalagi bahan makanan yang berlimpah untuk menghidupi kesehariannya? Bahkan cukup bagi mereka makan sehari sekali hanya dengan sepotong roti.

Penjajahan zionis Israel, menyebabkan matinya sendi-sendi perekonomian negara, rusaknya gedung-gedung, permukiman dan habisnya lahan-lahan pertanian dan perekebunan. Kehidupan tanpa listrik dan air. Dan tertutupnya akses keluar masuk kota. Yap, mereka telah merasakan lockdown terlebih dahulu selama 12 tahun lamanya. Bersyukurlah, sungguh Allah telah memberikan yang begitu luar biasa untuk kita di Indonesia. Manfaatkan kenikmatan ini untuk ikut serta membela hak-hak saudara muslim kita di Palestina. Untuk turut menyumbang tenaga, waktu, harta dan pikiran kita.

Palestina, tanah dengan penuh kemuliaan dan keberkahan, negeri Para Anbiya', negeri Para Penghafal Qur'an, dan didalamnya iada jantung umat Islam yakni masjid 'Al Aqsha'.

Al Quds, kota suci yang telah dirampas kemerdekaanya. Jantung umat Islam yang sedang sekarat diambang batas.

Izinkan kami, kelak yang akan menjadi pembebas Al Aqsha dari kejamnya rezim berkuasa. Izinkan kami, kelak yang akan menghidupkan kembali ayar-ayatMu di Al Aqsha tercinta. Dan izinkan kami, kelak yang akan bersimpuh sujud kepadaMu di dalam Masjid kiblat pertama umat Islam.

"Untukmu jiwa-jiwa kami, untukmu darah kami, untukmu jiwa dan darah kami. Wahai Al Aqsha tercinta"



Ditulis Oleh: @nihlaistikmaliyah

Komentar